Pers News – Stunting menjadi permasalahan yang menjadi perhatian pemerintah di Indonesia. Menurut WHO, suatu negara dikatakan memiliki masalah stunting bila kasusnya mencapai angka di atas 20%.
Sementara, di Indonesia, berdasarkan data Kemenkes pada tahun 2021, kasus balita stunting di Indonesia sebanyak 24,4% sehingga termasuk dalam masalah yang perlu ditangani.
Singkatnya, stunting merupakan masalah kesehatan anak yang disebabkan kekurangan gizi sehingga menghambat pertumbuhan.
Sosialisasi stunting diadakan mahasiswa KKN Universitas Lampung (Unila) angkatan 2024 sebagai program kerja wajib dari kecamatan. Dina Sonia yang merupakan anggota kelompok menyatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai bahaya stunting.
“Setelah melakukan beberapa kali survei ke pemerintah desa dan masyarakat setempat, ternyata stunting ini merupakan bagian dari program kerja desa yang terus digalakkan. Tujuan kami melakukan kegiatan ini supaya masyarakat khususnya ibu-ibu lebih tahu dan paham bahaya stunting ini,” ujarnya.
Sosialisasi dilakukan saat posyandu balita dan ibu-ibu hamil di posko posyandu kampung Kagungan Dalem bekerja sama dengan bidan puskesmas desa setempat. Menurut Dewi Puspita, anggota kelompok KKN, selain sosialisasi tim KKN membagikan vitamin untuk balita dan ibu-ibu hamil.
“Dalam kegiatan kali ini, kita tidak hanya melakukan sosialisasi saja tetapi juga dibarengi dengan pembagian vitamin untuk balita dan ibu-ibu hamil,” pungkasnya.
Berdasarkan data, terdapat 55 balita dan 9 ibu hamil yang hadir pada posyandu dan sosialisasi “Cegah Stunting itu Penting”. Kegiatan ini dilakukan pada Senin, 5 Februari 2024. Isti yang merupakan ibu hamil yang hadir di posyandu dan sosialisasi mengatakan, sebelumnya ia belum terlalu paham mengenai stunting.
“Jujur saya kurang paham mengenai stunting, namun dengan adanya sosialisasi dan pembagian brosur saya menjadi lebih paham terkait penyebab dan bagaimana pencegahan stunting ini apalagi buat saya yang sedang hamil anak pertama,” ungkapnya.
Ketua Kader Posyandu, Siti Komariah mengatakan bahwa setiap tahunnya kampung Kagungan Dalem memiliki anggaran khusus untuk program pencegahan stunting.
“Kalau kampung Kagungan Dalem ini memiliki anggaran tersendiri untuk pencegahan stunting. Biasanya diberikan edukasi dan pembagian makanan sehat bergizi kepada anak-anak stunting. Satu bulan biasanya dilakukan grebek stunting sebanyak 1-2 kali yang dilakukan dengan mengunjungi rumah-ke rumah,” ungkapnya.
Mahasiswa KKN Unila angkatan 2024 berharap, dengan adanya sosialisasi “Cegah Stunting itu Penting” masyarakat khususnya para orang tua kampung Kagungan Dalem bisa lebih sadar dan paham tentang pentingnya kesehatan anak mereka. (*)