PERS.NEWS – Satuan Pengendalian Internal (SPI) Universitas Lampung (Unila) menggelar pelatihan terkait penguatan pengendalian internal dan audit kinerja di Aula Dekanat Fakultas Pertanian Unila, Kamis, 20 Februari 2025.
Kegiatan ini bertujuan memperkuat kendali internal dan peningkatan kapasitas keilmuan di Unila serta sebagai bentuk komitmen para pemangku kepentingan dalam membangun tata kelola universitas yang lebih baik.
Kegiatan dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Dr. Habibullah Jimad, S.E., M.Si. Ia menegaskan, di era globalisasi dan digitalisasi, pengendalian internal dan audit kerja bukan hanya sekadar kebutuhan, melainkan suatu keharusan.
“Melalui pengendalian internal yang kuat, kita dapat memitigasi berbagai risiko dan mencegah terjadinya penyimpangan yang bisa menghambat kemajuan institusi,” ujarnya.
Unila mencatat sejumlah pencapaian penting dalam upaya memperkuat tata kelola, di antaranya peningkatan akreditasi institusi, pencanangan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi (WBK), serta pelaksanaan asesmen mandiri dalam program penguatan integritas ekosistem perguruan tinggi negeri (PIEPTN).
Acara dilanjutkan dengan keynote speech terkait audit kinerja berbasis risiko yang disampaikan Rustam, SE., CA., CRMP., Koordinator Pengawasan Bidang Instansi Pemerintah Pusat.
Ia menyampaikan, audit kinerja diperlukan untuk memperbaiki penyelenggaraan pemerintahan dan kualitas layanan publik. Audit kinerja bukan sekadar alat pengawasan, namun juga strategi untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan transparansi dalam pengelolaan universitas.
Materi yang diberikan membahas proses bisnis PTN, audit kinerja dan pengendaliannya yang disampaikan Taufik Kurrohman, S.E., M.S.A., Ph.D., Ak., CA., CfrA., AAPB., CSRS., CSRA., CRMP., CDAP., CIISA.
Ia menyampaikan dua materi dalam dua sesi. Sesi pertama dan kedua memiliki keterkaitan materi yang menyoroti pentingnya audit kinerja sebagai alat evaluasi dalam memastikan efektivitas, efisiensi, serta transparansi pengelolaan perguruan tinggi negeri (PTN).
Kegiatan turut dihadiri, para dekan dan direktur pascasarjana, sekretaris senat, sekretaris SPI, para kepala biro, para kepala UPA, ketua dan sekretaris BPU, direktur PIU-HETI, para koordinator bagian keuangan, dan bendahara pengeluaran pembantu.
Melalui pelatihan ini diharapkan semua pemangku kepentingan semakin memahami urgensi pengendalian internal dan audit kinerja dalam membangun tata kelola universitas yang lebih baik.