banner 400x130

Dosen ITERA Hadirkan Solusi Teknologi Tepat Guna, KWT di Lampung Tengah Kini Tak Lagi Bergantung pada Cuaca

banner 120x600
banner 468x60

PERS.NEWS – Senyum lega dan secercah harapan baru terpancar dari wajah para anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Transad di Desa Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah, Senin (11/8/2025).

Permasalahan utama dalam produksi tepung pisang mereka, yakni proses pengeringan yang tak menentu, akhirnya menemukan jawaban.

banner 325x300

Tim dosen dari Program Studi Teknologi Industri Pertanian (TIP) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menyerahkan satu unit alat pengering modern tipe Solar Dome Dryer.

Kegiatan ini merupakan puncak dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui skema hibah Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) BIMA.

Selama ini, KWT Sekar Transad yang menjadi tumpuan ekonomi puluhan keluarga, kerap kali menghadapi dilema saat musim penghujan tiba.

Proses pengeringan irisan pisang yang mengandalkan panas matahari secara langsung menjadi tidak efektif, memperlambat produksi, dan bahkan menyebabkan bahan baku membusuk sebelum sempat diolah.

“Potensi usaha tepung pisang di sini sangat besar, namun ada satu mata rantai produksi yang sangat rentan, yaitu pengeringan. Kami hadir untuk memutus kerentanan tersebut,” ujar Ketua Tim PKM ITERA, Deni Subara, Ph.D., di lokasi acara.

“Dengan teknologi ini, proses pengeringan menjadi lebih cepat, higienis, dan yang terpenting, tidak lagi bergantung pada cuaca,” tambahnya.

Tim PKM yang juga beranggotakan Dr. Okta Amelia dan Dyah Putri Larassati, M.T.P., merancang Solar Dome Dryer yang bekerja dengan prinsip efek rumah kaca. Alat ini mampu memerangkap panas matahari secara optimal, sekaligus melindungi produk dari hujan, debu, dan serangga.

Ketua KWT Sekar Transad, Ibu Nur Cahyaningsih, tak dapat menyembunyikan rasa bahagianya. Ia menuturkan, alat ini adalah solusi yang telah lama mereka dambakan.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada tim dosen ITERA. Kalau dulu mendung saja sudah cemas, sekarang kami bisa terus produksi dengan tenang,” ungkapnya.

“Ini bukan hanya bantuan alat, tapi juga penyemangat bagi kami para ibu untuk terus maju dan mengembangkan usaha,” terangnya.

Antusiasme terhadap inovasi ini tidak hanya datang dari KWT Sekar Transad. Acara diseminasi dan serah terima ini juga dihadiri oleh perwakilan dari hampir seluruh Kelompok Wanita Tani lain yang ada di Desa Bandar Agung.

Kehadiran mereka menunjukkan besarnya harapan agar teknologi serupa dapat diterapkan lebih luas.
Acara tersebut turut disaksikan dan diapresiasi oleh Kepala Desa Bandar Agung, Bapak Slamet Sutopo, perwakilan Camat Terusan Nunyai, serta penyuluh pertanian setempat.

“Ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat menghasilkan solusi konkret,” kata Bapak Slamet Sutopo.

“Kehadiran ITERA di desa kami membawa ilmu dan teknologi yang sangat kami butuhkan. Semoga ini menjadi inspirasi bagi semua KWT dan pelaku usaha di Bandar Agung,” jelasnya.

Dengan diserahkannya Solar Dome Dryer ini, KWT Sekar Transad kini memiliki modal teknologi untuk meningkatkan kapasitas, menjaga kualitas, dan memastikan keberlanjutan produksi tepung pisang mereka, membuka jalan menuju pasar yang lebih luas dan kesejahteraan yang lebih baik. (*)

banner 325x300