Soal Stok BBM Kosong di SPBU Swasta, Dirut Pertamina Membantah 


PERS.NEWS – Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri membantah jika pihaknya tidak menyalurkan kuota BBM ke SPBU Swasta sehingga membuat kelangkaan stok BBM di sejumlah SPBU.

Seperti diketahui kelangkaan BBM sempat terjadi pada beberapa SPBU Swasta, dalam beberapa pekan terakhir.

“Tentang Pertamina meminjam tangan ESDM untuk tidak memberikan alokasi kuota BBM ke SPBU Swasta, saya sampaikan di sini, bahwa itu tidak benar, itu tidak ada sama sekali,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Kamis, 11 September 2025.

Menurutnya, PT Pertamina telah menjalankan importasi BBM sesuai dengan kuota dan ketentuan yang telah diatur oleh Kementerian ESDM (Energi Sumber Daya Mineral) serta BPH Migas.

“Kami sebagai badan usaha penyalur energi, tentu kami juga mendapat kuota sesuai aturan yang diberikan oleh BPH Migas, dan aturan lain oleh yang dibuat oleh Kementerian ESDM,” kata Simon.

Pada kesempatan itu, Simon juga menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menjaga kualitas produk-produk yang dIhasilkan oleh PT Pertamina agar semakin di percaya oleh masyarakat.

“Pertamina juga akan terus bekerja keras agar produk yang kami hasilkan lewat kilang kami dapat semakin unggul dan dapat semakin dipercaya masyarakat,” lanjutnya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, semua perusahaan SPBU sebetulnya sudah mendapatkan kuota impor BBM. Bahkan kuota impor yang diberikan itu lebih banyak 10 persen dari kuota yang ditetapkan pada tahun 2024 sebelumnya.

“Saya ingin mengatakan bahwa semua perusahaan-perusahaan swasta itu telah mendapatkan kuota, impor, yang jumlahnya sama dengan 2024, ditambah dengan 10 persen,” ujarnya saat ditemui di Istana Negara, 27 Agustus 2025.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) itu juga menegaskan bahwa Pemerintah akan memperkuat PT Pertamina kaitannya dalam pendistribusian bahan bakar minyak.

Sebab menurutnya, BBM merupakan hajat hidup orang yang banyak yang harus dikuasai oleh negara.

“Saya ingin mengatakan bahwa hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara jadi Pertamina, kita yang akan memperkuat,” pungkasnya. (*)