Industri Manufaktur RI Serap 19,67 Juta Tenaga Kerja


PERS.NEWS – Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mencatat industri manufaktur menjadi penyokong utama penciptaan lapangan kerja di Indonesia. Hingga Februari 2025 sektor ini berhasil menyerap 19,67 juta tenaga kerja, setara hampir 13,5 persen dari total tenaga kerja nasional.

Data ini menunjukkan industri manufaktur tidak hanya menopang perekonomian, tetapi juga membuka peluang kerja yang luas bagi masyarakat.

“Manufaktur juga terlihat dari penciptaan tenaga kerja yang sampai Februari 2025 tercatat menyerap 19,67 juta tenaga kerja atau hampir 13,5 persen dari total penyerapan tenaga kerja,” ujar Agus saat ditemui di ICE BSD City, Kamis, 25 September 2025.

Menurutnya, penyerapan belasan juta tenaga kerja tidak lepas dari pertumbuhan positif industri pengolahan nonmigas.

Pada kuartal I-2025, sektor ini mencatat pertumbuhan 5,60 persen secara tahunan (year on year), lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen.

Selain menyerap tenaga kerja, manufaktur juga berkontribusi pada perekonomian dengan menyumbang 16,92 persen terhadap PDB nasional, serta mendominasi kinerja ekspor dengan nilai 128,13 miliar dollar AS atau sekitar 80 persen dari total ekspor nasional per Juli 2025.

Dari sisi investasi, industri manufaktur juga menunjukkan kinerja solid dengan realisasi sebesar Rp 366,6 triliun pada semester I-2025, atau hampir 39 persen dari total investasi nasional.

Optimisme pelaku usaha juga tercermin dari Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang pada Agustus 2025 berada di level 53,55 poin, tetap berada di zona ekspansif.

Sementara itu, Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur tercatat 51,5 poin, yang menandakan tren pertumbuhan masih berlanjut.

“Sektor manufaktur yang ada di Indonesia dimana berdasarkan data, berdasarkan statistik sektor manufaktur Indonesia menunjukkan kinerja yang cukup baik alhamdulillah, positif di tengah-tengah berbagai macam tantangan geoekonomi, geopolitik,” ucap Agus. (*)