Sistem Keamanan Cortex Membaik, Purbaya Pastikan Perbaiki Banyak Eror


PERS.NEWS – Polemik sistem Coretax milik Direktorat Jenderal Pajak (DJP) akhirnya mendapat sorotan langsung dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Ia mengakui, sistem administrasi pajak yang seharusnya menjadi tulang punggung digitalisasi perpajakan nasional itu masih jauh dari kata sempurna.

Gangguan seperti login gagal, sesi pengguna terputus, hingga timeout berulang disebut masih sering terjadi. Alhasil, target penyempurnaan sistem yang semula hanya butuh waktu satu bulan kini molor lebih lama dari perkiraan.

“Eror itu tandanya belum sempurna. Ada beberapa lapisan sistem yang bermasalah, terutama di bagian atasnya sering timeout, gagal login, atau tiba-tiba terputus,” ungkap Purbaya.

Menurut Purbaya, sumber utama masalah justru berasal dari bagian sistem yang dikembangkan oleh konsorsium LG CNS–Qualysoft, perusahaan asal Korea Selatan yang menjadi mitra proyek ini. Ia menilai kualitas pemrograman dari pihak vendor tidak sesuai standar yang diharapkan.

“Begitu tim saya lihat source code-nya, mereka bilang ini seperti buatan programmer baru, level lulusan SMA,” ujar Purbaya blak-blakan.

Ia menambahkan, lapisan perangkat lunak yang dikelola langsung oleh tenaga ahli Indonesia kini sudah banyak diperbaiki. Namun, sistem yang masih menjadi tanggung jawab pihak ketiga belum bisa disentuh karena terlibat kontrak.

Meski menghadapi keterbatasan akses, tim teknis Kementerian Keuangan terus berupaya melakukan pembenahan internal. Purbaya optimistis seluruh perbaikan besar akan rampung pada awal tahun depan setelah hak pengelolaan penuh atas sistem diserahkan kepada pemerintah.

Purbaya memastikan proses perbaikan tidak akan membebani anggaran negara. Ia hanya menambah beberapa staf ahli IT yang kini bekerja langsung di bawah koordinasinya.

Keamanan Siber Kini Diperkuat

Meski belum sepenuhnya stabil, sistem keamanan Coretax diklaim sudah jauh lebih tangguh dibanding sebelumnya. Menurut Purbaya, skor keamanan sibernya kini naik drastis dari “30 ke 95”, atau setara dengan predikat A+.

“Dulu cybersecurity-nya lemah, sampai data bisa bocor dan dijual di luar. Sekarang sudah sangat aman, hampir pasti tidak bisa lagi ditembus,” ujarnya.

Program Coretax dirancang sebagai tulang punggung modernisasi administrasi perpajakan Indonesia. Namun, perjalanannya tak mulus.

Gangguan teknis, ketergantungan pada vendor luar negeri, serta kontrak kerja yang membatasi perbaikan internal menjadi tantangan utama yang harus segera diselesaikan agar sistem ini benar-benar bisa diandalkan. (*)