LMND Binjai Sesalkan Status Bencana Belum Ditetapkan sebagai Bencana Nasional

BINJAI |PERS.NEWS-Liga mahasiswa nasional untuk demokrasi kota binjai sangat menyayangkan atas respon pemerintah pusat terhadap status banjir Sumut,aceh ,dan Sumbar yang belum ditetapkan sebagai Bencana Nasional.

Padahal kondisi di lapangan menunjukkan bahwa korban jiwa semakin bertambah, berdasar hasil pengumuman BNPB korban meninggal sudah 303 dan yang hilang 207 Hilang.

Kemudian Kerugian material juga sudah sangat masif, terutama di sektor pertanian, perikanan, perkebunan, perdagangan, peternakan atau hewan peliharaan, kendaraan, dan sektor perekonomian lainnya.

Selain itu, banyak wilayah yang terisolir, baik di tingkat desa maupun kecamatan.  Jalan dan jembatan di lintas nasional banyak yang putus sehingga tidak bisa dilakukan mobilisasi dan distribusi barang dan kebutuhan pokok lainnya melalui jalur darat.

Belum lagi layanan listrik dan telekomunikasi tidak aktif dalam beberapa hari terakhir di sebagian besar wilayah sumut dan aceh.

Ketua Eksekutif Cabang LMND Binjai, E.Gurky menyesalkan terhadap pemerintah pusat yang sampai hari belum juga menetapkan musibah banjir dan tanah longsor di Sumut, Aceh dan Sumbar, sebagai Bencana Nasional Hal ini seharusnya menjadi Bencana Nasional agar

LMND Binjai Sesalkan Status Bencana Belum Ditetapkan sebagai Bencana Nasional
Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Kota Binjai menyayangkan sikap pemerintah pusat yang hingga kini belum menetapkan banjir dan tanah longsor di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat sebagai bencana nasional.

Sampai saat ini, kondisi di sejumlah daerah terdampak masih memprihatinkan, Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat 303 orang meninggal dunia dan 207 orang masih dalam pencarian.

Selain jatuhnya korban jiwa, kerusakan material juga dinilai sangat besar, Sektor pertanian, perikanan, perkebunan, perdagangan, peternakan, serta kendaraan warga mengalami dampak signifikan.

Di beberapa wilayah, akses transportasi terputus akibat kerusakan jalan dan jembatan di jalur nasional, sehingga menghambat distribusi kebutuhan pokok.

Layanan listrik dan telekomunikasi pun dilaporkan tidak berfungsi di sejumlah wilayah Sumatera Utara dan Aceh pada beberapa hari terakhir, Banyak desa dan kecamatan kini terisolasi.

Ketua Eksekutif Cabang LMND Binjai, E. Gurky, menyatakan penyesalannya atas belum adanya penetapan status bencana nasional terhadap musibah tersebut.

“Hal ini semestinya sudah menjadi bencana nasional agar percepatan penanganan dapat dilakukan lebih baik, terstruktur, dan cepat,” ujarnya.

Pengurus LMND Binjai lainnya, Ajuar, menegaskan bahwa melihat dampak bencana yang semakin luas, sudah seharusnya pemerintah pusat menetapkan status darurat bencana pada tiga provinsi tersebut sebagai bencana nasional.

“LMND Binjai mendesak pemerintah pusat segera memberikan status bencana nasional bagi Sumut, Sumbar, dan Aceh. Kami juga bagian dari Indonesia yang perlu mendapat perhatian,” katanya.(EGS)