PERS.NEWS – Hujan dan angin kencang yang melanda Bandar Lampung menyisakan kisah pilu. Sejumlah rumah yang berada di daerah Gunung Terang mengalami kerusakan, Selasa 4 Februari 2025.
Kerusakan akibat angin kencang juga dialami salah satu rumah Rektor Unila 2007 – 2015 Prof Sugeng P Harianto yang berada di Jalan Swadaya 4.
Sugeng mengatakan bahwa saat kejadian ia sedang istirahat bersama istrinya. Hujan yang ia anggap biasa saja membuatnya kaget, lantaran air masuk menggenangi halaman dan dalam rumahnya.
“Saat itu saya dan istri sedang beristirahat di dalam kamar, saya mengira hujan biasa saja, ketika melihat air masuk ke dalam rumah saya langsung mengecek keluar kamar,” kata Sugeng Saat diwawancarai Rabu, 5 Febuari 2025.
Sugeng juga menjelaskan pada saat ia ingin mengecek keluar rumah betapa kagetnya ia melihat atap rumah ambruk. Seketika ia bersama istri dan PRT-nya segera bergegas keluar dari rumah.
“Saya langsung melihat keluar karena air menggenangi dalam rumahnya tiba-tiba atap rumah berisi material berupa genteng dan plafon jatuh kebawa, saya panik lalu bersama istri dan PRT keluar dari dalam rumah,” ujar Sugeng.
Sugeng juga menambahkan pada saat keluar ia melihat genteng berterbangan disertai angin yang begitu sangat kencang yang berlangsung sekitar 30 menit.
“Begitu saya keluar saya melihat banyak genteng – genteng rumah terbang kesana kesini selama 30 menit,” ungkapnya.
Akibat kejadian ini hampir keseluruhan rumahnya rusak parah, namun dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa dikarenakan pada saat itu anak dan cucunya sedang tidak ada dirumah.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, pada saat kejadian anak saya dan cucu biasanya berada dirumah sedang berada dirumah besan,” lanjut Sugeng.
Sementara itu, Rektor Universitas Lampung Prof Lusmeilia Afriani langsung meninjau kediaman Prof Sugeng dan memberikan dukungan moril, Rabu 5 Febuari 2025.
“Kami meminta beliau untuk tetap bersabar, insyaallah semuanya akan segera tertangani seperti semula,” ujar Prof Lusmeilia.
Ia menambahkan, banyak kolega dan kerabat Prof Sugeng yang ikut membantu dalam penanganan pasca-bencana.
“Beliau ini orang yang banyak bergaul, jadi alhamdulillah banyak yang datang membantu membersihkan rumahnya sejak kemarin hingga hari ini,” katanya.
Selain rumah Prof Sugeng, sejumlah fasilitas di Unila juga terdampak hujan deras disertai angin kencang.
“Di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) ada pohon roboh, begitu juga di Fakultas Teknik (FT) yang pohonnya menimpa teras belakang dekanat. Tapi saat ini sudah dibersihkan karena pohonnya cukup besar,” jelasnya.
Sebagai langkah antisipasi ke depan, pihaknya akan melakukan pemangkasan pohon-pohon yang berpotensi tumbang.
“Kita akan kurangi ketinggian pohon yang berisiko roboh. Kami juga meminta pihak Kehutanan Unila untuk mendeteksi pohon-pohon yang sudah lapuk, agar bisa segera dirapikan sebelum membahayakan,” pungkasnya. (*)