PERS.NEWS – Menteri Transmigrasi (Mentrans) M Iftitah Sulaiman Suryanagara mengungkapkan alasan anggaran Rp 777 miliar dikembalikan kepada negara.
Padahal, Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui Anggaran Belanja Tambahan (ABT) Kementerian Transmigrasi (Kementrans) sebesar Rp 2,55 triliun.
“Kenapa kita kembalikan Rp 777 miliar? Karena kembali lagi ke dasar arahan Bapak Presiden, efisiensi dan mencegah kebocoran anggaran,” ungkap Iftitah di Bekasi, Jawa Barat, baru-baru ini.
Apabila Kementrans tetap memaksakan untuk menghabiskan besaran uang Rp 777 miliar tersebut, maka dirinya meyakini akan terjadi masalah. Sehingga, akan terjadi kerugian.
Iftitah menjawab, hal ini tentunya berpengaruh terhadap program 5T yang dijalankan Kementrans, namun tidak signifikan.
Dikethui, program 5T yang dimaksud adalah Trans Tuntas, Trans Lokal, Trans Patriot, Trans Karya Nusa, dan Trans Gotong Royong.
Salah satunya untuk sektor transportasi, Politisi Partai Demokrat tersebut mengaku bahwa kerja sama lahan telah berjalan. Dari target yang ditetapkan untuk pembebasan 13.000 bidang lahan, sekarang tuntas 4.000 bidang.
“Dan persoalan lahan ini adalah pekerjaan rumah sebetulnya, yang kami terima, persoalan itu bahkan dari tahun 1968 belum selesai. Nah, ini sekarang kami sisir satu persatu,” lanjutnya.
Dengan demikian, Trans Lokal maupun Trans Karya Nusa tetap berjalan. Sementara TransPatriot sekarang sudah ada 2.000 peneliti di 124 kawasan transmigrasi berjalan.
Sementara Transmigrasi Gotong Royong merupakan sinergi kolaborasi dengan kementerian/lembaga dalam konteks kawasan transmigrasi juga terus berjalan.
Dengan demikian, Program 5T tidak akan terhambat.
“Kami sisir satu persatu, memang kelihatannya to be true. Setiap rupiah kita pertanggungjawabkan. Tapi itulah upaya yang sedang kami lakukan. Kami tahu tidak mungkin sempurna, tapi kami bekerja melakukan yang terbaik yang bisa kami lakukan,” tandasnya. (*)