Labuhanbatu|PERS.NEWS-Sekelompok mahasiswa Universitas Labuhanbatu (ULB) yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Bandar Kumbul, Kecamatan Bilah Barat, berhasil mencuri perhatian masyarakat dengan inovasi cerdas mereka: menciptakan pupuk organik berbahan dasar pelepah sawit.
Kegiatan ini berlangsung pada Kamis (30/10/2025) di Rantauprapat.
Siapa sangka, pelepah sawit yang selama ini dianggap limbah tanpa nilai guna, kini disulap menjadi pupuk organik bernilai tinggi. Inovasi ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menjadi langkah nyata mahasiswa dalam mendukung pertanian berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia.
Pupuk organik tersebut dihasilkan melalui proses fermentasi mikroba yang diperkaya dengan berbagai nutrisi penting untuk tanaman. Tim KKN juga memperkenalkan alat pencacah bahan organik yang mereka serahkan langsung kepada masyarakat setempat. Melalui pelatihan yang mereka adakan, warga diajarkan cara mengolah pelepah sawit menjadi pupuk siap pakai—mulai dari proses pencacahan hingga fermentasi.
Salah satu anggota tim KKN, Nazan Ritonga, dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PMM) ULB 2025, menjelaskan bahwa inovasi ini bukan hanya soal meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga tentang membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pertanian hijau dan ramah lingkungan.
“Kami ingin masyarakat sadar bahwa pelepah sawit bisa menjadi sumber daya yang bermanfaat. Dengan dukungan pemerintah desa, lembaga pendidikan, dan masyarakat lokal, Desa Bandar Kumbul kini mulai bertransformasi menjadi desa agribisnis modern yang mandiri dan inovatif,” ujar Nazan Ritonga.
Dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, Desa Bandar Kumbul perlahan menapaki jalan menuju kemandirian pangan dan ekonomi berbasis inovasi lokal.(AGB)













