MEDAN | PERS.NEWS — Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat SAINTEK Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) resmi melaksanakan pelantikan kepengurusan Periode 2025–2026, Jumat (19/12/2025). Pelantikan tersebut dilakukan oleh HMI Cabang Medan Periode 2024–2026 melalui Kepala Bidang Pembinaan Aparatur Organisasi (Kabid PAO).
Momentum pelantikan ini tidak sekadar menjadi seremoni pergantian struktur organisasi, melainkan menjadi tonggak strategis kaderisasi serta peneguhan arah ideologis HMI di lingkungan akademik sains dan teknologi. Di tengah tantangan zaman yang kian kompleks, HMI Komisariat SAINTEK dituntut untuk memastikan nilai-nilai Nilai Dasar Perjuangan (NDP) tetap hidup dan terimplementasi dalam praksis keilmuan dan sosial.
Dalam sambutannya, Kabid PAO HMI Cabang Medan menegaskan bahwa pelantikan merupakan bentuk pengukuhan tanggung jawab ideologis kader, bukan sekadar pengesahan administratif.
“Pengurus komisariat adalah garda terdepan kaderisasi. Di tangan kalian, arah ideologi HMI diuji—apakah hidup dalam praksis atau berhenti sebagai jargon. Karena itu, pengurus harus serius membina kader, menjaga tradisi intelektual, serta disiplin dalam nilai dan etika organisasi,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya konsistensi kader dalam mengintegrasikan keislaman, keilmuan, dan keindonesiaan sebagai karakter utama intelektual HMI, khususnya di lingkungan fakultas sains dan teknologi yang sarat dengan tantangan inovasi dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Sementara itu, Ketua Umum terpilih HMI Komisariat SAINTEK UIN Sumatera Utara Periode 2025–2026, Ndor Ganda Iman Pasaribu, menegaskan bahwa kepengurusan ini harus dijalankan melalui kerja kolektif yang solid, bukan bertumpu pada figur individual.
“Saya berharap seluruh pengurus mampu menyatukan visi dan misi bersama. Gagasan berdaya untuk digdaya adalah milik seluruh keluarga besar HMI Komisariat SAINTEK UINSU, bukan milik pribadi. Saya tidak ingin berjalan sendiri, melainkan bergerak bersama untuk mewujudkan cita-cita kolektif,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa kader intelektual tidak boleh terjebak dalam menara gading akademik yang menjauh dari realitas sosial. Mengutip pemikiran Datuk Ibrahim (Tan Malaka), ia menegaskan bahwa kaum terpelajar memiliki tanggung jawab untuk membumi dan melakukan kerja nyata bagi masyarakat.
“Jika ilmu tidak diabdikan untuk umat dan bangsa, maka pendidikan kehilangan maknanya,” pungkasnya.
Pelantikan ini menandai titik awal perjuangan, bukan akhir dari rangkaian seremoni organisasi. HMI Komisariat SAINTEK UIN Sumatera Utara Periode 2025–2026 diharapkan mampu membuktikan bahwa ideologi bukan sekadar slogan, melainkan napas dalam setiap gerak organisasi.
Dengan fondasi kaderisasi yang kokoh, disiplin nilai, serta keberpihakan pada realitas umat dan bangsa, kepengurusan ini diharapkan melahirkan intelektual muslim yang berpikir jernih, berinovasi progresif, bergerak kolektif, dan berani memikul tanggung jawab sejarah dalam membangun peradaban. (NH)













