MEDAN|PERS.NEWS-Sejumlah mahasiswa perantauan asal Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Kota Sibolga yang tengah menempuh pendidikan di berbagai kampus di Kota Medan kini menghadapi kesulitan ekonomi yang cukup berat, 06/12/25.
Kondisi ini terjadi akibat bencana banjir dan longsor yang melanda kampung halaman mereka dalam beberapa hari terakhir.
Bencana tersebut tidak hanya mengganggu aktivitas warga di Tapteng dan Sibolga, tetapi juga memutus akses orang tua untuk mengirimkan uang bulanan kepada anak-anak mereka yang sedang berkuliah di Medan.
Akibatnya, para mahasiswa kini kesulitan memenuhi kebutuhan pokok, terutama sembako dan biaya hidup harian.
“Saat ini kami benar-benar tidak memiliki simpanan lagi untuk bertahan hidup di perantauan. Orang tua kami di kampung sedang menghadapi musibah dan akses pengiriman uang terputus,” ungkap Alya Saputri, mahasiswi Universitas Audi Indonesia, Program Studi S1 Keperawatan yang berasal dari Kota Sibolga.
Hal senada disampaikan Hilwatus Syamsiah, mahasiswi S1 Sistem Informasi di kampus yang sama. “Kami berharap uluran tangan dari para dermawan karena kondisi di kampung belum pulih. Banjir dan longsor membuat keluarga kami tidak bisa mengirimkan bantuan apa pun,” ujarnya.
Melihat kondisi yang cukup memprihatinkan itu, Soeandi Malik—selaku sesama putra daerah sekaligus pemerhati mahasiswa perantauan—bergerak cepat menggalang bantuan untuk mereka.
“Saya mendengar langsung bahwa adik-adik kita dari Tapteng dan Sibolga sampai kesulitan membeli makanan. Karena itu, saya tergerak hati untuk membantu agar mereka bisa bertahan di kontrakan masing-masing. Walaupun bantuan yang disalurkan belum besar, semoga dapat meringankan beban mereka,” jelasnya.
Para mahasiswa perantauan tersebut berharap ada kepedulian dari masyarakat Sumatera Utara maupun para donatur di berbagai daerah untuk memberikan bantuan sembako atau dana demi keberlangsungan hidup sementara, hingga kondisi di kampung halaman kembali stabil.
“Kami sangat berterima kasih kepada bapak, ibu, abang, kakak, dan para dermawan yang sudah menyalurkan bantuan. Bantuan itu sangat berarti bagi kami untuk melewati hari-hari sulit ini,” tutup para mahasiswi tersebut.(PR)













