Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Hendy Antariksa bersama Danrem 023/ KS kunjungi Desa Anggoli dan Garoga Targetkan Jembatan Bailey Cepat Selesai

TAPTENG|PERS.NEWS-Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Hendi Antariksa kunjungi Desa Anggoli dan Desa Aek garoga,lokasi yang terkena Banjir bandang akibatkan putusnya Akses jalan penghubung ke dua daerah tersebut, selama 23 hari lamanya.

Minggu kemarin satu jembatan Bailey telah selasai kerjakan oleh Batalyon Zipur sepanjang 33 meter, yang merupakan jalur utama penghubung antara Tapsel dan Tapteng, satu lagi jembatan Bailey dalam tahap pekerjaan oleh kementerian PUPR ,bersama TNI yang terletak d desa garoga.Rabu 17 Desember 2025.

Kehadiran pangdam Mayjen Hendy Antariksa bersama Danrem 023 /kawal Samudra kolonel infanteri Irwan Budiarso Dan sejumlah Dandim di jajarannya pastikan Akses jalan penghubung Padang Sidempuan Tapanuli Tengah dan sibolga bisa di lalui pengguna jalan.

Didampingi dua kepala daerah yakni Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu dan Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu Panglima Kodam satu Bukit Barisan jelaskan TNI saat ini fokus pada perbaikan infrastruktur jalan atau perbaikan Akses jalan Tapanuli Tengah ke Padang Sidempuan, agar pasokan BBM untuk masyarakat Tapanuli Selatan serta daerah lainnya tak terkendala,kita targetkan pekerjaan jembatan Bailey di Aek garoga Batang Toru selesai dalam waktu 7 Hari.,Semoga kondisi dan cuaca bersahabat sehingga jembatan Bailey cepat rampung.’ujar pangdam.

Menurut data yang ada, untuk daerah yang terisolir terdapat setidaknya 7 Kecamatan terdiri dari 16 Desa yang Terisolir di Kabupaten Tapteng.

7 Kecamatan tersebut adalah Kec. Kolang, Kec. Lumut, Kec. Pinangsori, Kec. Sibabangun, Kec. Sitahuis, Kec. Tapian Nauli dan Kec. Tukka.

Saat ini kebutuhan mendesak bagi masyarakat terdampak bencana alam di Kabupaten Tapanuli Tengah, khususnya di wilayah yang kesulitan mendapatkan air bersih yaitu sumur bor dan MCK.

Terdapat 41 unit Sumur Bor/Sumber Air yang dibutuhkan oleh masyarakat yang terdampak bencana alam di Kabupaten Tapanuli Tengah dan 148 unit MCK.

Saat ini sudah tersedia 16 Unit Sumur Bor/Sumber Air dimana dalam proses pengerjaan 7 unit dan pengajuan 18 unit.

Sedangkan MCK yang sudah dibangun sebanyak 61 unit dan dalam proses pengerjaan 25 unit serta tahap persiapan 62 unit.

Berdasarkan data sementara yang terus diperbaharui oleh Posko Penanganan Bencana, jumlah pengungsi akibat bencana alam di Sumatera Utara total 19.091 jiwa. Para pengungsi tersebar di beberapa kabupaten/kota, antara lain Kabupaten Langkat, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Humbang Hasundutan, serta beberapa wilayah lainnya. Saat ini seluruh pengungsi telah ditempatkan di lokasi-lokasi yang relatif aman, seperti posko pengungsian, balai desa, rumah ibadah, dan fasilitas umum lainnya, sambil menunggu situasi dinyatakan benar-benar aman untuk kembali.

Pangdam juga jelaskan dapur lapangan telah didirikan di seluruh lokasi pengungsian terdampak bencana di Sumatera Utara oleh TNI

Terdapat 16 titik dapur lapangan TNI dan 25 titik dapur lapangan non TNI.(PR)